Jumat, 12 November 2010

Memadu kasih di atas jembatan

Image
Foto: Weynes
SIAPA
bilang tempat nongkrong itu harus indah? Siapa bilang tempat nongkrong itu harus ramai? dan siapa bilang jika ingin nongkrong itu harus membawa makanan dan minuman? Pertanyaan-pertanyaan itu dilontarkan Budi Surya Gunawan (17), siswa salah satu sekolah swasta di Semarang. Dia menanyakan hal itu, lantaran tak sependapat dengan anggapan sebagian masyarakat tentang tempat nongkrong.

Menurutnya, definisi nongkrong adalah melakukan kegiatan santai. Tak peduli apakah tempat nongkrong itu ramai atau tidak, indah atau jelek. Yang penting, terasa santai di tempat itu. ’’Ya nggak harus yang seperti itu. Yang penting kita bisa merasakan santai dalam tongkrongan kita. Meskipun itu adalah tempat umum,’’ kata Budi, saat ditemui sedang nongkrong di trotoar Jembatan Kartini, Semarang.
Ya, alasan yang dikatakan Budi memang cukup beralasan. Dia lebih mengambil sisi hakikat nongkrong yang cenderung santai, daripada sibuk mencari tempat indah dan ramai, yang belum tentu bisa untuk nyantai. Saat ini di Jembatan Kartini memang sering terlihat pemuda-pemudi yang tengah asyik ngobrol di trotoar jembatan.
Jembatan Kartini, salah satu jembatan baru di Kota Semarang yang berlokasi tah jauh dari Masjid Agung Jawa Tengah itu, kini menjadi incaran anak-anak muda Kota Semarang, sebagai tempat tongkrongan baru. Mereka mendatangi tempat itu, lantaran suasananya yang dianggap bisa memberikan mereka rasa santai. Bahkan, keramaian lalu lintas dan lalu lalang kendaraan pun, sepertinya tak mempengaruhi mereka.
’’Yang penting kita santai. Nggak peduli banyak motor atau mobil yang lewat. Lagian biasanya kami ke sini malam hari. Jadi lalu lintas sudah nggak terlalu ramai,’’ terang Budi lagi, yang saat itu datang bersama teman-teman sekolahnya.
Tempat pacaran
Tak hanya bersama teman-teman, tempat itu juga sering dihiasi sepasang remaja yang tengah memadu kasih. Biasanya mereka memadati trotoar Jembatan Kartini saat malam minggu. Seperti halnya yang dilakukan Danu Mukti Ramadhan (17).

Dia mengaku mengunjungi lokasi itu hanya untuk sekadar nongkrong. Meskipun datang dengan pacarnya, dia tak mau jika dikatakan menggunakan lokasi itu untuk tempat pacaran.  ’’Ya cuma nongkrong aja. Habisnya di sini pemandangannya cukup bagus. Bisa lihat laut dan cahaya Masjid Agung,’’ kata warga Pedurungan itu.

Memang, trotoar Jembatan Kartini setiap malam minggu selalu dipenuhi remaja-remaja menghabiskan malam panjangnya. Entah itu untuk sekadar nongkrong ataupun berpacaran dengan kekasihnya. Maklum saja, jika malam hari kondisi di jembatan itu sedikit gelap.
Hartini, salah seorang warga sekitar membenarkan hal itu. Dia sering melihat para remaja berjejer di trotoar setiap malam Minggu. Akan tetapi trotoar itu mulai penuh jika waktu sudah menunjukkan pukul 21.00 WIB. ’’Ramainya jika sudah di atas pukul 21.00 WIB. Biasanya sih anak-anak muda. Nggak tahu mereka nongkrong atau pacaran. Tempat itu sekarang selalu ramai,’’ imbuh dia.
Ya, sekarang ini memang sudah mulai bermunculan tempat tongkrongan baru. Tak harus di sebuah mal atau kafe, di trotoar jembatan pun bisa menjadi incaran. Yang penting, bisa memberikan kenyamanan dan rasa santai bagi mereka. Dewi Manik-Am

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

wibiya widget